Warga Desa Seret Ayon Gelar Aksi di Depan PKS PT KSUP, Tuntut Transparansi dan Realisasi Janji Perusahaan
 
                Sambas, Kalbar [SKN] – Puluhan warga Desa Seret Ayon, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, mendatangi kantor Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Karya Sukses Utama Prima (KSUP) pada Selasa (28/10/2025).
Aksi ini merupakan kelanjutan dari tiga kali pertemuan mediasi sebelumnya yang dinilai belum menghasilkan kesepakatan atas tuntutan warga.
Baca juga : Pangdam XII/Tpr Terima Kunjungan Pamit Kepala Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat
Suasana sempat memanas saat massa berorasi di depan gerbang pabrik. Warga menuntut perusahaan menepati berbagai janji yang disampaikan sebelum berdirinya PKS, terutama terkait memberikan hak-hak karyawan dan realisasi sistem kemitraan dengan petani sawit lokal.
Dari sejumlah tuntutan, dua persoalan menjadi sorotan utama warga, yakni sistem kerja outsourcing tenaga keamanan (keamanan) dan potongan hasil Tandan Buah Segar (TBS) milik petani.
Warga menilai sistem outsourcing tidak transparan. Sebagian pekerja bukan berasal dari warga lokal, dan kontrak kerja sembilan orang tenaga keamanan yang semula diterima tiba-tiba dibatalkan. Mereka mendesak perusahaan menghapus sistem outsourcing yang dikelola pihak ketiga serta mengembalikan pola penerimaan tenaga kerja seperti sebelumnya.
Selain itu, para petani juga memprotes potongan grading terhadap hasil TBS yang mencapai 1,7 persen. Pemotongan tersebut dianggap merugikan karena tidak dijelaskan secara terbuka oleh pihak perusahaan. Petani meminta agar proses penimbangan buah kecil dilakukan secara nyata, bukan sekadar berdasarkan perkiraan.
Ketegangan meningkat ketika massa menutup pintu masuk pabrik, sehingga aktivitas pengangkutan CPO dan TBS sempat terhenti. Namun situasi kondusif setelah pihak keamanan dan manajemen perusahaan turun langsung untuk melakukan mediasi.
Dari hasil pertemuan sementara, disepakati bahwa dialog lanjutan akan diadakan bersama Forkopimda Kabupaten Sambas dalam tiga hari ke depan guna mencari solusi yang adil bagi semua pihak.
Menanggapi aksi tersebut, Penanggung Jawab PKS PT KSUP, Arif Hidayat Iban, menyatakan perusahaan tetap terbuka terhadap dialog dan siap menyelesaikan masalah melalui jalur musyawarah. Ia memastikan pertemuan lanjutan akan dilakukan di tempat netral dengan melibatkan instansi terkait seperti Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perhubungan Kabupaten Sambas.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sambas, Mardirius Lope, mengimbau seluruh pihak untuk tetap menjaga ketenangan dan kondusifitas wilayah. Ia menegaskan, dewan adat bersikap netral dan berkomitmen melindungi baik masyarakat maupun pihak perusahaan.
Baca juga : Serah Terima Satgas Pamtas RI Malaysia Sektor Barat Yonkav 12/BC Kepada Yonarhanud 1 di Makotis Entikong
Tiga hari ke depan akan menjadi masa penentu. Warga Desa Seret Ayon menantikan langkah nyata perusahaan untuk menepati komitmen yang pernah berjanji, sambil berharap agar kesejahteraan dan keadilan yang diimpikan tidak berhenti sebagai janji di atas kertas.
Pemerintah Kabupaten Sambas juga diharapkan lebih peka terhadap permasalahan yang menimpa warganya. Masyarakat meminta pemerintah tidak diam dan segera turun tangan mencari solusi terbaik bagi kepentingan bersama.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait.
Sumber rilis : Yulizar Lapan6onlie
( Heruskn86 )

 
                                             
                                            