Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Warga Kembayan,Luka Parah Akibat Senjata Tajam

Sanggau, Kalbar [SKN] – Belum lama ini dihebohkan peristiwa pada Sabtu malam (14/6/2025), penganiayaan berat seorang pria yang diserang menggunakan senjata tajam berupa sebilah parang dan salah satu korban tersebut adalah Pria asal warga kembayan. Setelah penyerangan brutal dengan menggunakan senjata tajam tersebut, pelaku melarikan diri entah kemana.
Hingga Kini pelaku masih dalam proses pengejaran pihak kepolisian Polres Sanggau. untuk peristiwa ini juga Saksi dan Pihak keluarga korban sudah melaporkan ke Polres Sanggau Kalimantan Barat, pada Sabtu (21/6/2025)
Korban berinisial A (29) mengalami luka cukup serius di beberapa bagian tubuh, termasuk pada dahi, punggung, dan paha, akibat sabetan parang yang dilayangkan oleh pelaku berinisial DK alias Angok.
Menurut keterangan saksi, kejadian bermula ketika korban sedang bertamu di rumah seorang warga bernama D di Dusun Tanjung Periuk, Desa Tanjung Merpati. Tiba-tiba, DK datang dan meminta bertemu korban. Saat korban keluar dan menghampirinya, pelaku langsung menyerang tanpa peringatan.
Menurut AKP Fariz Kautsar Rahmadhani yang mana saat kejadian itu,“Korban diserang secara tiba-tiba dan brutal. Saat ini kami sudah mengantongi identitas pelaku dan sedang melakukan pengejaran,”ucap Kasat Reskrim Polres Sanggau.
Selanjutnya,”setelah melakukan aksinya, DK melarikan diri dan meninggalkan sejumlah barang pribadinya di lokasi kejadian. Polisi telah mengamankan barang bukti berupa sebilah parang, sandal, topi, dan sepeda motor yang diduga milik pelaku,” ungkapnya lagi.
Lebih lanjut,”Korban sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat oleh warga. Hingga kini, ia masih menjalani perawatan medis akibat luka yang cukup dalam.”Paparnya.
AKP Fariz juga mengimbau agar pelaku menyerahkan diri. “Kami memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan diri. Jika tidak, kami akan tetap melakukan langkah hukum tegas.”
Saat ini Polisi masih mengumpulkan keterangan tambahan dari saksi serta mendalami kemungkinan ada motif serangan balik terjadi dikemudian hari.
Pewarta : Fernando Manurung