Hari Santri Di Ponpes Modern Hafis Qur’an Mahir Di Hadiri Oleh Prof. Dr.KH.Syarif,S,Ag .,MA Ketua PWNU KalBar
Kubu Raya, Kalbar [SKN] – Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober untuk mengenang kontribusi besar para santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Acara Tersebut Di Prakarsai Oleh Ketua Karang Taruna Punggur Kecil Billi Ananda R Halik M.Yusuf
Di Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
Isi ceramah agama oleh :Prof .Dr .KH Syarif S.Ag Ketua PWNU KalBar
Menguraikan
tentang:,
Baca juga : Jaksa Agung Resmi Lantik Ahelya Abustam,SH.MH Sebagai Sekretaris JAM Datun Kejagung
Semangat jihad para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan meneladani nilai-nilai perjuangan mereka.

Peran umat besar Islam dan santri dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mengambil bagian dalam membangun peradaban universal melalui penguasaan ilmu, akhlak mulia, toleransi, dan kontribusi sosial di tingkat global
Santri memiliki peran penting dalam melindungi pesantren, baik dari segi fisik maupun non-fisik. Berikut beberapa cara santri dapat melindungi pesantren:
Baca juga : Memprihatinkan, Ditinggali 7 Orang Dalam Satu Rumah Dengan Atap Yang Bocor
Santri dapat melindungi pesantren dengan mengamalkan ajaran agama yang diajarkan di pesantren, seperti menjalankan shalat, membaca Al-Qur’an, dan berakhlak mulia.
Santri dapat membantu menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan pesantren, seperti membersihkan kamar, masjid, dan area lainnya
Santri dapat melindungi pesantren dengan menghormati guru dan kiai, serta mengikuti aturan dan disiplin yang berlaku di pesantren.
Santri dapat melindungi pesantren dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di pesantren, sehingga dapat menjadi aset berharga bagi pesantren dan masyarakat.
Dengan demikian, santri dapat menjadi agen perubahan yang positif dan membantu menjaga keberlangsungan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mencetak generasi yang berakhlak mulia dan berilmu pengetahuan.
Penutup ceramah beliau berharap agar santri yang menghapal Al-Qur’an tidak hanya bisa menghapal isi nya tetapi lebih kepada maknah yang tersirat sehingga kepribadiannya nanti akan tumbuh menjadi tauladan bagi semua mahluk di alam dunia .
Sumber : Rudi Dewa
Pewarta : Sri Astuti
