Generasi Muda Sambas Deklarasi Jaga Toleransi dalam Dialog Kebangsaan Pemuda Muhammadiyah

0
IMG-20251017-WA0006

Sambas, Kalbar [SKN] – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kalimantan Barat bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sambas menyelenggarakan kegiatan Dialog Kebangsaan bertema “Meneguhkan Spirit Nasionalisme dalam Menangkal Paham Radikalisme di Generasi Muda”, Kamis (16/10/2025). Acara ini digelar sebagai upaya memperkuat kesadaran berbangsa dan bernegara di kalangan generasi muda serta mencegah berkembangnya paham radikal yang mengancam keutuhan bangsa.

Bertempat di Kabupaten Sambas, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen pemuda, mulai dari organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa, hingga pelajar dari berbagai sekolah. Kehadiran mereka mencerminkan antusiasme serta kepedulian terhadap isu-isu kebangsaan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia, terutama di tengah maraknya pengaruh ideologi yang menyimpang di era digital saat ini.

Acara diawali dengan sambutan oleh Bendahara Umum PWPM Kalimantan Barat, M. Wawan Gunawan, yang menyampaikan urgensi penguatan nilai-nilai nasionalisme di kalangan generasi muda. Ia menekankan bahwa semangat kebangsaan harus terus digelorakan, terutama oleh pemuda sebagai ujung tombak perubahan dan penjaga nilai-nilai keislaman yang moderat.

“Pemuda harus menjadi benteng terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang moderat. Semangat nasionalisme bukan hanya soal cinta tanah air, tetapi juga tentang menjaga persaudaraan dan keutuhan bangsa,” tegas Wawan Gunawan dalam sambutannya.

Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Sekretaris PDM Muhammadiyah Sambas, Ayahanda Suadoni. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif yang dilakukan oleh Pemuda Muhammadiyah dalam menciptakan ruang-ruang dialog konstruktif mengenai isu kebangsaan.

“Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah tidak hanya berdakwah dalam bidang keagamaan, tetapi juga turut menjaga ideologi bangsa melalui gerakan kebangsaan dan pendidikan yang mencerahkan,” ujar Suadoni.

Dalam dialog kebangsaan ini, hadir tiga narasumber utama yang memberikan perspektif dari berbagai sisi: pemerintahan, keamanan, dan organisasi kepemudaan.

Narasumber pertama, Edi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sambas, menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kesadaran berbangsa, terutama di level akar rumput. Ia menekankan bahwa upaya pencegahan radikalisme harus dimulai dari pendidikan kebangsaan yang kuat.

“Radikalisme bisa tumbuh jika kita lalai membangun kesadaran berbangsa di tingkat akar rumput. Pemerintah daerah terus berupaya memperkuat pendidikan kebangsaan agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak mudah terpengaruh oleh ideologi yang memecah belah,” jelas Edi.

Sementara itu, dari unsur kepolisian, Ipda Dedy Apriandi, KBO Sat Intelkam Polres Sambas, menjelaskan pendekatan kepolisian dalam menangkal ancaman radikalisme melalui langkah-langkah preventif dan deteksi dini.

“Kami terus memperkuat deteksi dini terhadap potensi radikalisme, termasuk melalui kerja sama dengan masyarakat dan organisasi kepemudaan. Sinergi ini sangat penting agar keamanan dan stabilitas daerah tetap terjaga,” ungkap Ipda Dedy.

Adapun narasumber ketiga, Rizky Immanuddin, S.H., dari PWPM Kalimantan Barat, menyoroti tantangan radikalisme dalam ruang digital. Ia mengajak para pemuda untuk aktif dalam menyebarkan konten-konten positif sebagai kontra narasi terhadap propaganda radikal.

“Ruang digital kini menjadi medan pertempuran ideologi. Pemuda Muhammadiyah harus hadir dengan narasi-narasi positif dan mencerahkan untuk melawan hoaks dan konten radikal,” tegas Rizky.

Diskusi yang dipandu oleh moderator Muhammad Luthfi berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta tidak hanya mendengarkan paparan narasumber, namun juga aktif menyampaikan pandangan, pertanyaan, dan pengalaman terkait bagaimana mereka memaknai nasionalisme serta peran mereka dalam menjaga Indonesia dari ancaman ideologi ekstrem.

Sebagai penutup acara, dilakukan penandatanganan Deklarasi Generasi Muda Siap Jaga Toleransi oleh perwakilan organisasi kepemudaan, mahasiswa, dan pelajar. Deklarasi ini menjadi simbol komitmen bersama dari generasi muda untuk menjaga keutuhan bangsa, memperkuat toleransi, dan menolak segala bentuk radikalisme.

Dalam closing statement-nya, Sekretaris PDM Muhammadiyah Sambas kembali menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk selalu hadir sebagai pelopor dalam gerakan kebangsaan yang membawa nilai-nilai perdamaian, persatuan, dan pendidikan yang mencerahkan.

“Muhammadiyah akan terus berkontribusi menjaga persatuan dan toleransi, melalui dakwah dan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan,” pungkasnya.

( Heruskn86 )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *