AGMPS Merespon Pernyataan Oknum Pembina Trah Kesultanan
Oplus_131072
Singkawang, Kalbar [SKN] – Pernyataan pembina organisasi kemasyarakatan Trah Kesultanan Awang Indra di sebuah media online yang menyatakan bahwa kasus HPL pasir panjang yang saat ini sedang bersidang di pengadilan Tipikor pontianak hanya sebatas persoalan administrasi menimbulkan pertanyaan publik.
Salah satunya dari Ketua Aliansi Gerakan Masyarakat Peduli Singkawang (AGMPS) Dino Santana pada Kamis (20/11/2025) menanggapi pernyataan saudara Awang Indra bisa menimbulkan penyesatan pemahaman publik, sudah jelas kasus ini sudah bersidang bahkan sudah pada tahap pemanggilan saksi ahli untuk dimintai pandangan terhadap kasus HPL ini.Hakim jelas menolak eksepsi dari team pengacara ketiga terdakwa, artinya menurut pandangan Hakim, kasus ini Tipikor, jelasnya
Baca juga :
AGMPS Menyikapi Langkah Nyata Kejaksaan Negeri Singkawang Dalam Menangani Kasus Korupsi
AGMPS : 7 Poin Surat di Kejari Singkawang Diantaranya Tranparansi Proses Hukum HPL
Terkait HPL, Kejari Singkawang Kembali Tahan Dua Pejabat Pemkot Singkawang
Seperti diketahui bahwa kami AGMPS sejak awal kasus ini mencuat,selalu konsisten mengikuti perkembangan nya bahkan sampai dengan hari ini, AGMPS selalu hadir dalam persidangan sebagai masyarakat sipil yang memiliki hak Kontrol sosial sesuai UU nomor 20 tahun 2001 dan PP 43 tahun 2018.
Jadi kita tau dan paham betul apa yang terjadi didalam ruang persidangan.
Selain itu Dino menyarankan agar sdr Awang indra berbicara sesuai Tupoksinya saja, sebagai masyarakat sipil dan sesuai bidang dilembaganya saat ini saja. Sah sah saja memberikan dukungan moral terhadap pemimpin daerah kita, namun jangan sampai terkesan membela dengan memberikan pernyataan yang tidak sesuai dengan fakta saat ini.
Saran saya sudahi sajalah yang membuat pernyataan pernyataan yang membuat kebingungan di tengah masyarakat kota singkawang. Tidak ada yang resah, tidak ada masyarakat kota singkawang yang merasa terprovokasi. Malah sebaliknya,banyaknya pernyataan pernyataan yang tidak berdasar di media cetak tersebut yang membuat keadaan semakin tidak kondusif.
( Heruskn86 )
